Minggu, 31 Januari 2010

Takoyaki

.
Mina-sama.. kombanwa

Hari sabtu yang lalu hisashiburini saya makan takoyaki lagi setelah dua tahun.. :) .. Hari itu sedang ada acara Japan Fair di Universitas Darma Persada di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Selain takoyaki kesukaan saya, ada juga dijual okonomiyaki yang mirip martabak telor, dan dorayaki kesukaannya dora-emon.

Kemudian ada juga suvenir-suvenir kecil khas Jepang, seperti gantungan kunci, boneka washi dll. Di sana kita bisa juga berfoto dengan hakama atau yukata, pakaian tradisional Jepang. Kemudian ada panggung di tengah lapangan dengan band-band lokal yang fasih menyanyikan lagu pop Jepang. Dan yang cukup menarik perhatian adalah cosplay dari para mahasiswa dan mahasisiwi yang memerankan Inuyasha, Kikyou, Saint Seiya dll.

Kembali ke takoyaki, ini adalah penganan khas Jepang yang artinya secara harfiah adalah "gurita panggang". Tidak seperti cumi-cumi yang sering kita makan, di negeri kita gurita (tako) sepertinya tidak terlalu akrab untuk dimakan sehari-hari. Tetapi di Jepang, baik cumi-cumi maupun gurita sama-sama sering dimakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Takoyaki dibuat dari adonan tepung terigu yang diisi daun bawang dan tentu saja potongan daging tako, yang kemudian dicetak di atas wajan khusus sehingga berbentuk bulat-bulat dengan diameter sekitar 3-5 cm. Gambar di bawah menunjukkan takoyaki yang sedang diputar-putar di atas wajan.



Setelah matang, takoyaki yang rasanya gurih ini, dihidangkan dengan diolesi saus gurih manis dan mayonese, lalu di atasnya ditaburi katsuo-bushi, yaitu sejenis ikan cakalang kering yang diserut. Kemudian biasanya dimakan dengan cara ditusuk menggunakan dua buah tusuk gigi, atau bisa juga menggunakan sumpit.

Di Jepang, takoyaki banyak dijual di warung-warung takoyaki yang sering ditemukan di pinggir jalan. Sebuah jaringan toko waralaba takoyaki yang terkenal di daerah Tokyo dan sekitarnya adalah warung takoyaki Gindako. Takoyaki di warung ini rasanya khas, dengan kulit yang agak keras kecoklatan, tetapi dalamnya putih dan empuk. Dan kita dapat memilih topping yang kita suka, seperti telur setengah matang, daun bawang dll. Dan rasanya.. mm oishii.. :)

Tapi hati-hati, walaupun bagian luarnya sudah terasa tidak panas, tetapi bagian dalamnya sering masih panas.. cukup bikin kita jadi makan sambil meniup-niup kepanasan.

Demikianlah mina-san.. sedikit tentang takoyaki.

Soredewa.. mata ashita.


.
Related Posts : darma persada , gindako , gurita panggang , japan fair , takoyaki , unsada

Tidak ada komentar :

Posting Komentar